Contents
- 1 Mengapa Al-Qur’an Harus Jadi Pondasi Pendidikan?
- 2 Mengapa Guru Harus Memulai?
- 3 Rincian Program Tahsin Guru
- 4 Efek Spiritual & Psikologis untuk Guru
- 5 Dampak Langsung pada Murid: Lingkungan yang Meneladani
- 6 Transformasi Jangka Panjang
- 7 Sekolah Qur’ani Dimulai dari Guru
- 8 FAQ Seputar Program Wajib Tahsin Guru
Mengapa Al-Qur’an Harus Jadi Pondasi Pendidikan?
Sekolah Imam Syafi’i 2 mewajibkan guru tahsin Al-Qur’an sebagai fondasi membangun lingkungan sekolah Qur’ani yang diberkahi.
Di tengah derasnya arus informasi, krisis moral dan identitas tengah menggerogoti generasi muda. Banyak sekolah fokus pada prestasi akademik, tapi lupa pada akar ruhani yang menjadi penopang nilai dan akhlak, Al-Qur’an. Padahal, Al-Qur’an bukan hanya bacaan suci, tetapi juga petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 2:
“ذَٰلِكَ الْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ”
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 2)
Bukan hanya itu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
(HR. Bukhari no. 5027)
Maka ketika Sekolah Imam Syafi’i 2 Pekanbaru memutuskan untuk mewajibkan semua guru mengikuti program tahsin, ini bukan sekadar program peningkatan kemampuan membaca. Tapi langkah strategis membangun sekolah berbasis wahyu, yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pondasi segala aspek pendidikan.
Mengapa Guru Harus Memulai?
Pendidikan Qur’ani tidak akan tumbuh dari guru yang asing terhadap Al-Qur’an. Guru bukan hanya penyampai materi, tapi juga model spiritual bagi muridnya. Bagaimana seorang guru bisa menanamkan nilai Qur’ani bila tajwidnya tidak terjaga, adab membacanya lemah, atau bahkan bacaan dasarnya masih salah?
Sekolah Imam Syafi’i 2 Pekanbaru menyadari hal ini. Maka, dicanangkanlah Program Wajib Tahsin Guru sebagai gerakan awal.
Rincian Program Tahsin Guru
Program ini bersifat terstruktur dan berkelanjutan. Tidak sekadar pelatihan satu kali, tapi dirancang sebagai proses pembinaan ruhiyah jangka panjang:
-
📅 Waktu: Setiap pekan, di sela jam kerja atau sore hari
-
👨🏫 Pembina: Ustadz/Ustadzah yang telah bersertifikasi
-
📘 Materi:
-
Perbaikan makhraj huruf
-
Penerapan hukum tajwid
-
Adab membaca Al-Qur’an
-
-
🎯 Levelisasi: Guru pemula dan mahir dibedakan agar pembinaan lebih fokus

Efek Spiritual & Psikologis untuk Guru
Program tahsin ini bukan hanya menumbuhkan kemampuan teknis. Dari testimoni para guru, mereka merasakan:
-
Ketenangan spiritual setelah belajar tajwid dengan benar
-
Kesadaran diri sebagai pendidik ruhani, bukan sekadar akademisi
-
Kebersamaan ruhani yang terbangun antara guru dalam halaqah
-
Kedekatan hati dengan murid yang juga sedang belajar Al-Qur’an
“Awalnya ana merasa malu karena bacaan ana belum terlalu bagus. Tapi setelah dibimbing rutin, ana jadi lebih percaya diri dan bahkan semangat ngajak siswa tahsin bareng,” – salah satu guru SMA IT Imam Syafi’i 2 Pekanbaru.
Dampak Langsung pada Murid: Lingkungan yang Meneladani
Lingkungan sekolah Qur’ani tidak bisa dibentuk hanya dari murid. Butuh keteladanan langsung dari guru yang fasih membaca dan mengamalkan Al-Qur’an. Ini terlihat jelas di Sekolah Imam Syafi’i 2:
-
Siswa lebih tertarik mengikuti halaqah tahsin karena melihat guru ikut serta
-
Guru dan siswa bisa murojaah bareng sebelum jam pelajaran
-
Budaya istighfar dan tilawah pagi dimulai dari guru
Dengan begitu, lahirlah ekosistem Qur’ani—dari guru, untuk murid, dan menyatu dalam atmosfer sekolah.
Transformasi Jangka Panjang
Program ini juga mendorong transformasi pendidikan dalam banyak aspek:
1. Evaluasi Kompetensi Guru
Guru tak hanya dinilai dari kelulusan akademik, tapi juga kemampuan Qur’ani.
2. Rekrutmen Guru Baru
Kini, kemampuan membaca Qur’an menjadi salah satu syarat utama penerimaan tenaga pendidik di Imam Syafi’i 2.
3. Sinergi Kurikulum Umum & Diniyah
Guru umum seperti matematika atau fisika tetap dibekali kekuatan ruhani melalui tahsin, agar saat mereka mengajar pun tetap menyampaikan nilai-nilai Islam.
Internal Link (Baca juga):
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya”
Hadist Shahih – HR. Bukhari no. 5027
Sekolah Qur’ani Dimulai dari Guru
Langkah Sekolah Imam Syafi’i 2 Pekanbaru dalam mewajibkan guru tahsin adalah bentuk keseriusan dalam mencetak generasi Qur’ani. Sebuah sekolah yang menempatkan Al-Qur’an bukan hanya sebagai pelajaran, tapi sebagai ruh pendidikan itu sendiri.
Karena pendidikan yang diberkahi akan tumbuh jika diawali dari kemurnian niat dan kedekatan dengan wahyu. Maka dengan guru yang bersyahdu bersama Al-Qur’an, kita berharap hadir generasi yang kuat ilmu, kokoh iman, dan indah akhlak.
FAQ Seputar Program Wajib Tahsin Guru
Q: Apa itu Program Tahsin Guru di Sekolah Imam Syafi’i 2 Pekanbaru?
A: Program tahsin guru adalah pelatihan membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar untuk seluruh guru di SIT Imam Syafii 2 Pekanbaru, baik guru umum maupun diniyah, guna membentuk lingkungan sekolah Qur’ani.
Q: Mengapa guru diwajibkan tahsin?
A: Karena guru adalah teladan. Bacaan Al-Qur’an yang benar akan memengaruhi spiritualitas guru, yang berdampak positif ke siswa dan lingkungan sekolah.
Q: Siapa yang membimbing tahsin di Sekolah Imam Syafi’i 2?
A: Program ini dibimbing oleh Ustadz dan Ustadzah yang telah bersertifikasi, yang secara rutin membina guru setiap pekan.