HADITS ABDULLOH BIN MAS’UD radhiyallaahu ‘anhu
عَنْ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «بِئْسَ مَا لِأَحَدِهِمْ أَنْ يَقُولَ نَسِيتُ آيَةَ كَيْتَ وَكَيْتَ، بَلْ نُسِّيَ وَاسْتَذْكِرُوا القُرْآنَ، فَإِنَّهُ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنْ صُدُورِ الرِّجَالِ مِنَ النَّعَمِ»
Dari Abdullah (bin Mas’ud) radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata, Nabi ﷺ bersabda: “Janganlah seseorang mengatakan, ‘Aku lupa ayat ini dan ini’. Akan tetapi katakanlah ‘Telah dilupakan’. Hendaklah kamu selalu mengulang-ulang bacaan Al-Qur`an, sebab ia begitu cepat perginya dari dada orang dari pada hilangnya onta (yang diikat).”([1])
HADITS ABU MUSA AL-ASY’ARIY radhiyallaahu ‘anhu
عَنْ أَبِي مُوسَى، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «تَعَاهَدُوا القُرْآنَ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنَ الإِبِلِ فِي عُقُلِهَا»
Dari Abu Musa radhiyallaahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Jagalah (hafalan) Al-Qur`an! Demi Alloh Yang jiwaku ditangan-Nya, itu (hafalan Al-Qur`an) sangat cepat perginya daripada onta yang diikat.”([2])
HADITS ‘UQBAH BIN ‘AMIR AL-JUHANIY radhiyallaahu ‘anhu
عن عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَعَلَّمُوا كِتَابَ اللهِ، وَتَعَاهَدُوهُ وَتَغَنُّوا بِهِ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ الْمَخَاضِ فِي الْعُقُلِ»
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda: “Pelajarilah Kitabullah (Al-Qur’an) dan jagalah ia dan baguskan suara kalian saat membacanya. Demi Alloh Yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya hapalan Al-Qur’an itu lebih cepat hilang daripada onta dari ikatannya.”([3])
IBNU UMAR radhiyallahu ‘anhu
وَعَنِ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( إنَّمَامَثَلُ صَاحبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ الإِبِلِ المُعَقَّلَةِ ، إنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أمْسَكَهَا ، وَإنْ أطْلَقَهَا ذَهَبَتْ )) متفقٌ عَلَيْهِ .
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Permisalan orang yang menghafal Al-Qur’an adalah seperti unta yang diikat dengan tali. Jika dijaga, maka tidak akan lari. Jika dibiarkan tanpa diikat, maka akan lepas.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari no. 5031 dan Muslim no. 789] ”([4])
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits–hadits ini, antara lain:
1- Perintah untuk menjaga hafalan Al-Qur`an, yaitu dengan selalu membacanya berulang-ulang di waktu malam dan siang.
2- Hafalan Al-Qur`an cepat hilang seperti hilangnya onta yang diikat dengan tanpa dijaga.
3- Pentingnya masalah ini, dan nampaknya Nabi ﷺ bersabda di banyak tempat dan waktu, sehingga hadits ini diriwayatkan oleh banyak sahabat dengan berbagai kalimat dengan makna yang sama.
4- Perintah untuk mempelajari Kitabullah (Al-Qur’an), menjaga hafalannya, dan membaguskan suara ketika membacanya.
5- Boleh bersumpah untuk memberikan penekanan perkara yang penting.
6- Larangan mengatakan: “Aku lupa ayat ini dan ini”. Akan tetapi hendaklah mengatakan: “Telah dilupakan”.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits–hadits yang agung ini. Semoga Alloh ﷻ selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju Sorga-Nya yang penuh kebaikan.
_________________
Footnote:
([1]) HR. Bukhori, no. 5032; Muslim, no. 790/228; Tirmidzi, no. 2942; Nasai, no. 943; Ahmad, no. 3960, 4176, 4416; Ibnu Hibban, no. 763
([2]) HR. Bukhori, no. 5033; Muslim, no. 791/231; Ahmad, no. 19546, 19685
([3]) HR. Ahmad, no. 17317, 17361; Ibnu Hibban, no. 116. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani dan Syaikh Syu’aib Al-Arnauth
([4]) HR. Bukhari no. 5031 dan Muslim no. 789
Untuk lebih lengkapnya, Yuk baca artikel ini di website attabiin.com pada url:
https://www.attabiin.com/perintah-menjaga-dan-mengulang-ulang-hafalan-al-quran/